Lumut hati
Tubuhnya terbagi menjadi dua lobus
sehingga tampak seperti lobus pada hati. Siklus hidup lumut ini mirip dengan
lumut daun. Didalam spongaria terdapat sel yang berbentuk gulungan disebut
alatera. Elatera akan terlepas saat kapsul terbuka , sehingga membantu
memencarkan spora. Lumut ini juga dapat melakukan reproduksi dengan cara
aseksual dengan sel yang disebut gemma, yang merupakan struktur seperti mangkok
dipermukaan gametofit.
Contoh lumut hati adalah Marchantia polymorpha dan
porella. Marchantiophyta (Hepaticophyta) atau
lumut hati banyak ditemukan menempel di bebatuan, tanah, atau
dinding tua yang lembab. Bentuk tubuhnya berupa lembaran mirip bentuk hati dan
banyak lekukan. Tubuhnya memiliki struktur yang menyerupai akar, batang, dan daun. Hal ini menyebabkan banyak yang
menganggap kelompok lumut hati merupakan kelompok peralihan dari tumbuhan Thallophyta menuju Cormophyta. Reproduksi secara vegetatif dengan
membentuk gemma (kuncup), secara generatif dengan membentuk gamet jantan dan
betina. Contohnya: Ricciocarpus, Marchantia dan lunularia. Suku Marchantiaeceae terdiri dari Marchantia polymorpha,
dulu dipergunakan sebagain bahan obat obat penyakit hepar(hati). Dari sebab itu
lumut ini dinamakan lumut
hati (Gembong.2005)
-M. geminatai-Reboulia hemispherica.
Suku Ricciaceae, contoh-contoh Riccia
Fluitans, R. nutans, R. trichocarpa
Kebanyakan lumut hati hidup di
tempat-tempat yang basah, oleh sebab itu tubuhnya mempunyai struktur yang higromorf.
Bentuk lain jarang ditemukan, meskipun ada pula yang terdapat pada
tempat-tempat yang amat kering, misalnya pada kulit-kulit pohon, di atas tanah
atau batu cadas, sehingga tubuhnya perlu mempunyai stuktur yang xeromorf.
Dalam tubuh terdapat alat penyimpan air, atau dapat menjadi kering tanpa
mengakibatkan kematiannya. Yang bersifat epifit ada yang dapat hidup pada daun
pohon-pohon dalam rimba daerah tropika, dan karena hidupnya di atas daun itu
lumut tadi merupakan suatu bentuk ekologi yang khusus yang dinamakan epifit.
Pada umumnya asosiasi tumbuhan
kriptogam, lumut hati tidak mengambil peranan yang penting.Diantara lumut hati
ada yang tidak mempunyai klorofil, yaitu yang tergolong dalam marga
cryptothallus dan hidup sebagai saprofit. Protonema lumut hati kebanyakan hanya
berkembang menjadi suatu buluh yang pendek. Sebagian besar lumut hati mempunyai
sel-sel yang mengandung minyak. Minyak itu terdapat dalam bentuk yang spesifik,
kebanyakan berupa kumpulan tetes-tetes minyak atsiri. Dalam bentuk demikian
minyak tadi tidak dapat ditemukan pada tumbuhan lain.
Sampai saat ini sudah di kenal
sebanyak 8000 spesies. Kebanyakan tumbuhan ini hidup pada lingkungan yang
lembab, bentunya tidak menarik kecuali dalam masa, jika tampak biasanya di
kacaukan dengan lumut sejati karena keduanya miri sekali. Tumbuhan merayap pada
permukaan tanah, pepagan pohon, bebatuan lembab, atau pada kayu busuk.sebagian
besar dari tumbuhan ini adalah tumbuhan darat, beberapa spesies hidup di air
sebagai akuatik skunder, artinya mereka itu tumbuhan darat itu yang teradaptasi
kembali terhadap lingkungan air nenek moyangnya.
Berdasarkan bentuk talusnya, lumut
hati di bagi menjadi dua kelompok yaitu: lumut hati bertalus dan lumut
hati berdaun. Pada kedua kelompok tumbuhan tersebut tubuhnya berbentuk
dorsiventral, yakni tubuh bagian atas bagian atas di sebut dorsal dan bagian
bawah di sebut ventral. Organ seksual tumbuh terjadi di permukaan bagian
dorsal. Tubuh tumuhan ini menutupi tanah, berpaut pada tanah dengan rizoid yang
berbentuk benang. Rizoid itu semacam rambut akar, pada tumbuhan tinggi tetapi
berlawanan denganya, biasanya tumbuh pada generasi gametofit.
Tubuh tumbuhan kelompok pertama(lumut
hati bertalus) menujukan cirri-ciri tertentu yang berkembang secara perlahan
dari tumbuhan darat tanpa pembuluh yang tidak di miliki oleh tumbuhan yang
tidak dimiliki oleh nenek moyangnya yang hidup di air. Di antaranya adalah
rizoid dan bagian lain yang beradaptasi terhadap daratan, sepertihalnya adanya
jaringan kutikula yang menutup lapisan epidermis, dan spora berdinding tebal
yang di sesuaikan dengan penyebaran melalui udara.(Kurniawan,arif.2008)
a. Lumut Hati Berdaun
Kelompok tumbuhan yang terbesar ini
diantara lumut hati kadang-kadang disebut juga lumut sisik. Umumnya tumbuh
subur pada balok-balok kayu, tanah lembab atau tumbuh sebagai epifit pada
batang atau cabang pohon. Contoh dari kelompok ini adalah Porella.
Tubuh tumbuhan ini khas dorsiventral, dan tersusun dari suatu sumbu dengan
bentuk-bentuk seperti pada daun. Tidak ada atau sedikit saja diferensiasi
internal dalam jaringannya. Struktur yang seperti daun itu tumbuh lateral pada
kedua sisi sumbu. Dunia lateral kadang-kadang terbagi menjadi dua bagian.
Daun tingkat ketiga muncul dari
permukaan ventral. Terkadang-kadang lumut hati berdaun dikeluarkan dengan lumut
sejati, tetapi dapat diperbedakan jika diperhatikan struktu vegetativnya secara
berhati-hati. Lumut sejati bentuknya simetri radial, artinya daun-daunnya
melekat sekeliling batang, berlawanan dengan lumut hati yang telah dujelaskan
di atas. Selain itu, lumut sejati mempunyai tulang tengah yang tidak terdapat
pada lumut hati.
Organ seksual macam lumut ini tumbuh
pada generasi gametifit. Anterida tumbuh pada ketiak daun dan arkegonia tumbuh
di ujung, pada apeks pucuk utama atau cabang-cabangnya. Sporofit dilengkapi
dengan kaki, tangkai, dan kapsul, yang membuka dengan empat katup.
.
C. Lumut hati bertalus
Kelompok tumbuhan ini menarik karena
bentuknya bercabang-cabang. Setiap kali kali talu membagi diri, pembagianya
mengarpu menjadi dua cabang yang sama atau lebih. Pertumbuhanya terjadi melalui
aktifitas dari satu atau lebih sel ujung yang ada pada lekukan-lekukan talus.
Talus bercabang ini bentknya serupa dengan hati mamalia, oleh karena itu
dinamakan lumut hati atau hepaticeae.
Contoh dalam kelompok ini antara lain
adalah Ricciciocarpus natans biasanya tumbuh terapung di air atau pada
tanah yang lembab. Berbaga spesies Riccia, yang lebih banyak
cabangnya, dan biasanya membentuk raset bila tumbuh pada tanah lembab.
Recciciocarpus dan Riccia yang bekerabat dekat merupakan lumut hati yang
sederhana. Sifat sederhana ini agaknya kerena reduksi pada bentuk nenek
moyangnya yang jauh lebih komplek dan bukan merupakan sifat primitive yang
menurun.(Sudjadi.